LAPORAN PENYULUHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HEPATITIS (A, B, C, dll)
A. DEFINISI
Hepatitis adalah infeksi virus pada hati yang berhubungan dengan
menifestasi klinik berspektum luas dari infeksi tanpa gejala, melalui hepatitis
ikterik sampai nekrosis hati. (Sandra M. Nettina. 2001 : 248)
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh
virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer,
2001)
B. KALSIFIKASI
v Hepatitis A
Hepatitis A adalah peradangan hati yang disebabkan oleh suatu virus RNA dari family enterovirus. Masa
inkubasi penyakit ini adalah 30 hari. Penularannya adalah melalui makanan dan
minuman yang telah terkontaminasi oleh feses pasien. Saat ini sudah ada vaksin
hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama
sedangkan kekeblan yang panjang diperlukan suntikan beberapa kali. Pecandu
narkotika dan hubungan seks anal termasuk homoseks merupakan resiko tinggi
tertular penyakit hepatitis A. (Agus. Barzam. Listiyanto. 2011-hepatitis. pdf)
Seringkali
infeksi hepatitis A pada anak tidak menimbulkan gejala sedangkan pada orang
dewasa menimbulkan gejala mirip flu, rasa lemah, demam, diare, mual, nyeri
perut, mata kuning dan kurangnya nafsu makan. (Agus. Barzam. Listiyanto.
2011-hepatitis. pdf)
Virus hepatitis A terutama
menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat
kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya
terjadi melalui air dan makanan.
v Hepatitis B
Hepatitis B adalah
peradangan hati yang disebabkan oleh suatu virus hepatitis B. Hepatitis B
muncul didalam darah dan menyebar melalui kontak dalam darah, air mani dan
cairan vagina yang terinfeksi atau penggunaan bersama jarum obat. Hepatitis B merupakn
penyakit yang bisa berjalan akut dan kronis. Sebagian penderita hepatitis B
akan sembuh secara sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup, tapi sebagian
lagi gagal memiliki kekebalan. (Agus. Barzam. Listiyanto. 2011-hepatitis. pdf)
Penularannya
tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau
produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang
menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik
heteroseksual maupun pria homoseksual).
v Hepatitis C
Hepatitis C
adalah penyakit hati yang menular melaui darah disebabkan oleh suatu virus
hepatitis C (VHC). VHC menginfeksi hati menggunakan mesin genetic dalam sel
untuk menduplikasi virus hepatitis C yang akan menginfeksi sel-sel lainnya
sehingga menyebabkan radang dan kerusakan hati, kanker hati bahkan kematian
sampai saat ini tidak adanya vaksin hepatitis C. Infeksi hepatitis C ditularkan
melalui kontak seksual, penggunaan obat-obatan dengan jarum, pemakaian pisau
cukur atau sikat gigi secara bersama. Penularan VCH terutama parenteral.
Umumnya terjadi setelah mendadak kontak darah, seperti transfuse darah atau
produk lainnya. Selain itu virus ini juga dapat menular melalui cairan kelamin
(saat hubungan seksual) dan ASI dari ibu penginap hepatitis C ke bayinya.
(Agus. Barzam. Listiyanto. 2011-hepatitis. pdf)
Virus hepatitis C ini
paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum
bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan
yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik"
seringkali menderita hepatitis C.
v Hepatitis D
Hepatitis D
adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis D (VHD) atau virus
delta virus ini adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi
memerlukan keberadaan virus hepatitis D. Penularan melalui hubungan seksual,
jarum suntik, transfuse darah. Gejala hepatitis D bervariasi, dapat muncul
sebagi gejala ringan atau amat progesif. (Agus. Barzam. Listiyanto.
2011-hepatitis. pdf)
Hanya
terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini
menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko
tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
v Hepatitis E
Gejala hepatitis
E mirip dengan gejala hepatitis A, demam, pegal inu, lelah, kurang nafsu makan
dan sakit perut. Penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya (self-limited),
kecuali terjadi pada kehamilan. Penularannya melalui kontaminasi feses. (Agus.
Barzam. Listiyanto. 2011-hepatitis. pdf)
Virus hepatitis E kadang
menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di
negara-negara terbelakang.
v Hepatitis F
Baru ada sedikit
kasus yang dilaporkan. Saat ini pakar belum sepakat hepatitis F merupakan
penyakit hepatitis yang terpisah. (Agus. Barzam. Listiyanto. 2011-hepatitis.
pdf)
v Hepatitis G
Gejalanya serupa
dengan penyakit hepatits C, sering kali infeksi bersamaan dengan hepatitis B /
C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun kronik. Penularannya melalui
jarum transfuse darah. (Agus. Barzam. Listiyanto. 2011-hepatitis. pdf)
C. ETIOLOGI
1. Virus
Type A
|
Type B
|
Type C
|
Type D
|
Type E
|
|
Metode transmisi
|
Fekal-oral melalui orang lain
|
Parenteral seksual, perinatal
|
Parenteral jarang seksual, orang ke orang, perinatal
|
Parenteral perinatal, memerlukan koinfeksi dengan type B
|
Fekal-oral
|
Keparah-an
|
Tak ikterik dan asimto- matik
|
Parah
|
Menyebar luas, dapat berkem-bang sampai kronis
|
Peningkatan insiden kronis dan gagal hepar akut
|
Sama dengan D
|
Sumber virus
|
Darah, feces, saliva
|
Darah, saliva, semen, sekresi vagina
|
Terutama melalui darah
|
Melalui darah
|
Darah, feces, saliva
|
2. Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol
sirosis.
3. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga
sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.
Sumber : Kang, K. Asuhan Keperawatan
Hepatitis. Updated
at: 22:35, 25 Maret 2012
Penyebab hepatitis
adalah virus hepatitis yang dibagi menjadi:
1. Hepatitis A, disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) yang merupakan virus RNA
dari famili enterovirus yang berdiameter 27 nm.
2. Hepatitis B, disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV)yang merupakan virus DNA yang
berkulit ganda yang berukuran 42 nm.
3. Hepatitis C, disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV)yang merupakan virus RNA
kecil yang berbungkus lemak yang berdiameter 30 nm sampai 60 nm.
4. Hepatitis D, disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV)yang merupakan virus RNA
detektif yang membutuhkan kehadiran hepatitis B yang berdiameter 35 nm.
5. Hepatitis E, disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV)yang merupakan virus RNA
rantai tunggal dan tidak berselubung dan berdiameter kurang lebih 32 nm samapi
34 nm.
6. Hepatitis F, baru ada sedikit
kasus yang dilaporkan. Saat ini pakar belum sepakat penyakit hepatitis F
merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
7. Hepatitis G, gejala serupa
hepatitis C, sering kali infeksi bersamaan dengan hepatitis B / C. Tidak
menyebabkan hepatitis fulminan ataupun kronik. Penularannya melalui jarum
transfuse darah.
Sumber : UPN. Veteran. Bab II. Pdf
D.
MANIFESTASI KLINIS
Dari semua jenis
penyakit/tingkatan penyakit hepatitis dapat diketahui dari gejala awal yang
dirasakan penderita hampir sama antaranya rasa lelah, demam, diare, mual,
muntah, sakit perut mata kuning, sakit kepala dan hilang nafsu makan. Gejala
ini dapat muncul sebagai gejala ringan atau amat progresif. Kadang-kadang
ditemukan penderita tanpa gejala.
Beberapa fase gejala
klinis penyakit hepatitis antara lain :
- Masa
tunas
- Virus
A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)
- Virus
B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari
- Virus
non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
- Fase
Pre Ikterik
Keluhan umumnya tidak
khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu
makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu
hati) dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan
malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC
berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal
mencolok pada hepatitis virus B.
- Fase
Ikterik
Urine berwarna seperti
teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan
bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I,
kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai
gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2
minggu.
- Fase
penyembuhan
Dimulai saat
menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul
bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik.
Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas
dan lekas capai.
Sumber : Kang, K. Asuhan Keperawatan Hepatitis. Updated at: 22:35,
25 Maret 2012
(Agus. Barzam. Listiyanto. 2011-hepatitis. pdf)
Gejala dan tanda
penyakit hepatitis adalah sebagai berikut :
Ø Selera makan hilang
Ø Rasa tidak enak di perut
Ø Mual sampai muntah
Ø Demam tidak tinggi
Ø Kadang-kadang disertai
nyeri sendi
Ø Nyeri dan bengkak pada
perut sisi kanan atas (lokasi hati)
Ø Bagian putih pada mata
(sklera) tampak kuning
Ø Kulit seluruh tubuh
tampak kuning
Pada orang dewasa sebagian besar infeksi virus
hepatitis akut akan sembuh dan hanya sebagian kecil (5 – 10%) yang akan
menetap/ menahun.
Pada kasus yang menahun :
Ø Manifestasi bisa tanpa
keluhan/ gejala atau dengan keluhan/ gejala ringan
Ø Diagnosis umumnya
ditemukan pada waktu mengadakan konsultasi ke dokter, hasil laboratorium
menunjukkan peninggian SGPT/ SGOT.
Ø Air seni berwarna coklat
seperti air teh.
E. KOMPLIKASI
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati
berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan
stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang
meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan
pada alkoholik. (Kang,
K. Asuhan Keperawatan Hepatitis. Updated at: 22:35, 25 Maret 2012)
F. PATOFISIOLOGI
Setelah liver membuka sejumlah agen seperti virus, liver menjadi
membesar dan terjadi peradangan sehingga dalam kuadran kanan atas terasa sakit
dan tidak nyaman . Sebagai kemajuan dan kelanjutan proses penyakit, pembelahan
sel-sel hati yang normal berubah menjadi peradangan yang meluas, nekrosis dan
regenerasi dari sel-sel hepar. Meningkatnya penekanan dalam lintasan sirkulasi
disebabkan karena virus masuk dan bercampur dengan aliran darah kedalam
pembelahan jaringan-jaringan hepar ( sel-sel hepar ). Oedema dari saluran-saluran
empedu hati yang terdapat pada jaringan intrahepatik menyebabkan kekuningan.
Data spesifik pada patogenesis hepatitis A, hepatitis C, hepatitis
D, dan hepatitis E sangat terbatas . Tanda-tanda investigasi mengingatkan pada
manifestasi klinik dari peradangan akut HBV yang ditentukan oleh respon
imunologi dari klien. Kompleks kekebalan-kerusakan jaringan secara tidak
langsung memungkinkan untuk manifestasi extrahepatik dari hepatitis akut B .
Hepatitis B diyakini masuk kedalam sirkulasi kekebalan tubuh tersimpan dalam
dinding pembuluh darah dan aktif dalam sistem pengisian. (Dusheiko,1990).
Respon-respon klinik terdiri dari nyeri bercampur sakit yang terjadi
dimana-mana.
Fase atau tahap penyembuhan dari hepatitis adalah ditandai dengan
aktifitas fagositosis dan aktifitas enzym , perbaikan sel-sel hepar . Jika
tidak sungguh-sungguh komplikasi berkembang , sebagian besar penyembuhan fungsi
hati klien secara normal setelah hepatitis virus kalah . Regenerasi lengkap
biasanya terjadi dalam dua sampai tiga bulan. (19 Nov, 2010)
Inflamasi
yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan
oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional
dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah
sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada
hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini
menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya,
sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan
digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang
mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.
Inflamasi
pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan
peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut
kuadran kanan atas. Hal
ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.
Timbulnya
ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang
belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena
adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi
kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati. Selain itu juga terjadi
kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan
melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel
ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi
(bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin
direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran
dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.
Tinja
mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis).
Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke
dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna gelap.
Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam
empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
G. WOC


H. PENATALAKSANAAN
- Tirah
baring
Tirah baring selama fase
akut dianjurkan hingga pasien bebas dari ikterus. Aktifitas fisik perlu
dibatasi hingga gejal-gejala mereda dan fungsi tes hati kembali normal, untuk
itu beri istirahat secara bertahap pada masa penyembuhan.
- Diit
Berikan makan dalam porsi
kecil namun sering, dengan dianjurkan diit rendah lemak, tinggi karbohidrat,
yang ternyata cocok untuk selera pasien yang anoreksia. Bila pasien mual,
muntah, tidak nafsu makan, berikan infuse glukosa. Dan jika nafsu makan pasien
mulai membaik berikan makanan cukup kalori (30-35) kal/kg (BB). Dan tinggi
protein yang dapt mempercepat penyembuhan dan tentunya cukup mengandung vitamin
dan mineral.
- Obat-obatan
·
Modern
Terapi / obat-obatan
diusahakan seminimal mungkin terutama obat-obatan yang bersifat toksin hati,
seperti sedatife. Berikan obatan-obatan yang melindungi hati, seperti
antibiotic kartikostiroid (tetapi tidak membantu penyembuhan hepatitis akut),
antiemetik (bila diperlukan / bila perlu sekali)dan vitamin K pada kasus
kecendrungan pendarahan.
·
Obat tradisional
Obat tradisional yang
digunakan biasanya berupa tanaman / terapi herbal. Adapun tanaman yang dinilai
ada hubungannya dan ada manfaat terhadap gejaladan bahkan penyembuhan hepatitis
adalah :
a)
Kunyit
b)
Temulawak
c)
Tapak leman
d) Daun sendok
e)
Sambiloto
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a) Data umum
Data umum meliputi
·
Nama : Tn. Z
·
No. MR : 1012
·
Diagnosa Medis : Hepatitis
·
Umur : 49
·
Pekerjaan : PNS
·
Agama : Islam
·
Jenis Kelamin : Laki-Laki
·
Alamat : Perumnas Indarung, Padang
·
Tanggal Masuk RS :
02 Januari 2012
·
Alasan Masuk RS :Badan terasa lelah, mual, muntah, rasa
nyeri pada daerah hepar / hati,
disertai suhu tubuh yang turun naik.
·
Cara Masuk RS :
·
Penanggung jawab : Istri
b) Riwayat Kesehatan
·
Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien belum
pernah menderita nyeri hepar seperti ini. Hanya demam , batuk dan flue saja.
Rasa nyeri pada epigastrium (maag) sudah diderita px sejak lama & sering
minum obat antasida ( promaag ).
·
Riwayat Kesehatan Sekarang
Suhu tubuh meningkat
sejak tanggal 10-9-2001, pada malam hari ± jam 23.00. kemudian pada pagi hari
sekitar jam 07.30 suhu tubuh mulai berangsur turun. Kejadian ini terus berulang
sampai 1 minggu. Suhu dapat cepat meningkat apabila px banyak beraktifitas.
Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah rasa mual dan rasa nyeri menusuk pada
daerah ulu hati / epigastrium.
Tanggal 13-9-2001 px
nerobat ke PKM Banjarbaru, dapat therapi :
Antasida 3 x 1 tab
Paracetamol 3 x 1 tab
B 6 3 x 1 tab
B Complek 3 x 1 tab
Tanggal 15-9-2001 pagi
hari saat px bangun tidur, kulit kekuning-kuningan, terutama pada ekstremitas
atas, pada sore hari akhirnya menyebar keseluruh tubuh termasuk daerah mata,
disertai rasa nyeri menusuk pada daerah hepar, akan bertambah sakkit bila px
nerjalan / beraktifitas, dan akan terasa nyaman apabila px beristirahat atau
berbaring. Akhirnya pada tanggal 17-9-2001 jam 08.30 px dibawa berobat ke RSU
Banjarbaru.
·
Riwayat Kesehatan Keluarga : -
c) Pemeriksaan Fisik
·
Tanda-Tanda Vital
i.
Suhu : 38,5° C.
ii.
Tekanan darah : 110 / 80 mmhg
iii.
Respirasi : 28 x /
mt.
iv.
Nadi : 88 x /
mt TB :
v.
TB : 160 cm
vi.
BB : 65
kg.
·
Kepala
i.
Rambut :
• Warna rambut hitam pekat, tampak adanya uban pada sebagian rambut.
• Distribusi rambut merata.
• Tidak terdapat adanya benjolan.
• Bentuk kepala mesosepal.
• Distribusi rambut merata.
• Tidak terdapat adanya benjolan.
• Bentuk kepala mesosepal.
ii.
Mata :
• Tidak terdapat adanya oedema palpebra.
• Konjungtiva mata tampak ikterik.
• Sklera mata ikterik (+).
• Refleks pupil terhadap cahaya (+).
• Pasien menggunakan alat bantu kacamata minus.
• Konjungtiva mata tampak ikterik.
• Sklera mata ikterik (+).
• Refleks pupil terhadap cahaya (+).
• Pasien menggunakan alat bantu kacamata minus.
iii.
Hidung :
• Bentuk hidung simetris.
• Pernafasan cuping hidung (+).
• Tidak terdapat adanya sekret pada lubang hidung.
• Penciuman baik, dapat membedakan aroma / bau
• Pernafasan cuping hidung (+).
• Tidak terdapat adanya sekret pada lubang hidung.
• Penciuman baik, dapat membedakan aroma / bau
iv.
Telinga :
• Bentuk telinga simetris dextrta dan sinistra.
• Lubang telinga bersih, tidak terdapat adanya sekret.
• Pendengaran berfungsi baik. Dapat merespon dengan baik pertanyaan perawat
• Lubang telinga bersih, tidak terdapat adanya sekret.
• Pendengaran berfungsi baik. Dapat merespon dengan baik pertanyaan perawat
v.
Mulut :
• Bentuk bibir simetris atas dan bawah.
• Mukosa bibir kering dan tampak pucat.
• Warna lidah merah bercak keputihan.
• Tidak terdapat adanya pembengkakan gusi.
• Mukosa bibir kering dan tampak pucat.
• Warna lidah merah bercak keputihan.
• Tidak terdapat adanya pembengkakan gusi.
·
Leher
ü Pulsasi vena jugularis
(-).
ü Pembesaran kelenjar
thyroid (-).
ü Tidak ada pembatasan
gerak leher.
·
Dada / Thorak
i.
I : Bentuk
simetris, retraksi dinding dada (+). Ikterik (+).
ii.
P : Fremitus vokal
(+) dextra dan sinistra.
iii.
A : BJ 1 dan Bj 2
terdengar, ronchi & whezing (-).
·
Jantung
i.
I : Ictus kordis
bisa dilihat
ii.
P : Ictus kordis
bisa di rasakan
iii.
P : Irama jantung
sinus
iv.
A : BJ 1 dan Bj 2
terdengar, ronchi & whezing (-).
·
Perut / Abdomen
i.
I : Bentuk simetris, ascites (-).
Ikterik (+).
ii.
P : Teraba pembesaran hati didaerah
lumbal kanan.
iii.
P : Nyeri tekan epigastrium (+).
iv.
A : Bunyi tympani (+), ascites (-). Terjadi penurunan
bising usus.
·
Genitalia
i.
I : Jenis kelamin laki-laki.
ii.
P : Menurut pasien tidak ada gangguan
/ kelainan pada organ reproduksi.
iii.
Mempunyai anak 4 orang. 2 E dan 2 F.
·
Ekstermitas
i.
I : Bentuk tangan
simetris, jumlah jari lengkap,pertumbuhan kuku normal.
ii.
P : Akral hangat,
ekstremitas atas dapat digerakan, terpasang infus pada tangan kanan. Ikterik (+).
iii.
P : Ekstremitas
bawah dapat digerakan, ikterik (+). Tonus otot lemah. Adanya kelemahan umum
dalam beraktifitas.
·
Kulit
i.
I : Kulit tampak
ikterik, lesi (-). Tanda peradangan (-). Gejala cianosis (-). Terdapat bekas luka ( sikatrik ) pada tangan
kanan pasien
ii.
P : Turgor kulit
baik, cepat kembali < 2 detik. Kelembaban kulit baik.
·
Sistem Neurologi
ü Peka terhadap rangsang
ü Cenderung tidur
ü Letargi
ü Asteriksis
d) Data Pola Kebiasaan
Sehari-Hari
·
Nutrisi
ü Anoreksia
ü Berat badan menurun
ü Mual dan muntah
ü Peningkatan oedema
ü Asites
i.
Makan : Pola makan
biasanya 3 x sehari, terdiri dari lauk dan pauk.porsi sekali makan bisa sampai
2 piring. Di RS diet px bubur rendah lemak. Tetapi px hanya mampu menghabiskan
½ bagian saja.
ii.
Minum : Minum air putih
sampai dengan 1 ½ liter sehari.tidak suka minum kopi. Nutrisi parenteral Ivfd
RL 20 tts / mt.
·
Eliminasi
i.
Miksi :
ü Pola BAK 5 – 7 sehari
ü Urine gelapDi RS : Pola
BAK tidak ada keluhan, tetap seperti biasa.
ii.
Defekasi :
ü Di rumah : Pola BAB 1 x
sehari, biasanya pada pagi hari.
ü Diare.
ü Adanya / berulangnya
hemodialisa.
ü Sejak masuk RS sampai
dengan sekarang px belum ada BAB.
ü Diare feses warna tanah
liat.
·
Istirahat dan Tidur
ü Kelemahan
ü Kelelahan
ü Malaise aktifitas
sehari-sari dan perawatan diri
e) Data Psikososial
·
Selama di RS pasien tampak tenang menerima penyakitnya.
·
Pasien tampak koopertif dan terbuka dengan perawat.
f) Data Spiritual
·
Pasien beragama Islam : Menurut pasien, Sejak sakitnya mulai parah
ia tidak dapat sembahyang seperti biasanya.
·
Pasien tampak tabah dalam menjalani program pengobatan.
g) Sexualitas.
·
Lamanya menikah 28 tahun
·
Istri pasien 1 orang berusia 48 tahun.
h) Pemeriksaan Penunjang
·
Labor
i.
Pemeriksaan pigmen
ü Urobilirubin direk
ü Bilirubun serum total
ü Bilirubin urine
ü Urobilinogen urine
ü Urobilinogen feses
ii.
Pemeriksaan protein
ü Protein totel serum
ü Albumin serum
ü Globulin serum
ü HbsAG
iii.
Waktu protombin
ü Respon waktu protombin
terhadap vitamin K
iv.
Pemeriksaan serum transferase dan transaminase
ü AST atau SGOT
ü ALT atau SGPT
ü LDH
ü Amonia serum
·
Diagnostik
ü Foto rontgen abdomen
ü Pemindahan hati dengan
preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif
ü Kolestogram dan
kalangiogram
ü Arteriografi pembuluh
darah seliaka
·
Pemeriksaan tambahan
ü Laparoskopi
ü Biopsi hati
2. ANALISA DATA
Merupakan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga,
atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan
yang actual atau potensial.
No.
|
Data
|
Masalah
|
Etiologi
|
1.
|
DO :
DS:
|
Activity
intolerance (Intoleransi aktifitas)
|
Generalized weakness (Kelemahan umum)
|
2.
|
DO :
DS :
|
Imbalanced
/ altered nutritio : less than body requirements (Ganguan perubahan nutrisi:
kurang dari kebutuhan)
|
Inability to absorb nutrients ( Gangguan penyerapan nutrisi)
|
3.
|
DO :
ü Suhu : 38,5° C.
ü Tekanan darah : 110 / 80 mmhg
ü Respirasi : 28 x / mt.
ü Nadi : 88 x / mt TB :
ü TB : 160 cm
ü BB : 65 kg.
DS :
|
Deficient fluid volume (kekurangan
volume cairan)
|
Active fluid volume
lose ( kehilangan cairan aktif)
|
3. RENCANA KEPERAWATAN
Merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi
keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, merunkan atau mengurangi etiologi
dan masalah-masalah klien.
No.
|
Diagnose Keperawatan
|
NOC
|
NIC
|
Aktifitas Keperawatan
|
1.
|
Activity intolerance (Intoleransi
aktifitas) b / d Generalized weakness (kelemahan
umum)
|
1.
Grooming
2.
Transfer performance
|
Activity therapy
Energy management
|
|
2.
3.
|
Imbalanced / altered nutrition :
less than body requirements (Ganguan perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan)
b/ d Inability to absorb nutrients ( Gangguan
penyerapan nutrisi)
Deficient fluid volume
(kekurangan volume cairan) b / d Active fluid volume lose ( kehilangan cairan aktif)
|
Mempertahankan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital
stabil, turgor kulit baik, pengisian kapiler, nadi perifer kuat dan haluaran
urien sesuai.
1.
Oaral fluid intake
2.
Tube feending intake
3.
Fluid intake
|
Nutrition management
Weight gain assistance
Fluid management
Fluid / electrolyte
management
|
|
DAFTAR PUSTAKA
Kang, K. Asuhan Keperawatan Hepatitis. Updated at: 22:35,
25 Maret 2012
Agus. Barzam. Listiyanto. Asuhan keperawtan pada klien gangguan
sistem pencernaan : HEPATITIS dan SEROSIS HEPATIS. 2011-hepatitis. Pdf
Don, Hillary. 1997. Perawtan
penderita dalam keadaan kritis. Jakarta : Binarupa Aksara.
Heri Saputra. Askep hepatitis b. jUM’AT, 02 APRIL 2010.
http://www.jurug.com/artikel-pendidikan/contoh-makalah-asuhan-keperawatan-pada-pasien-hepatitis.html.
19 Nov, 2010
(Sandra M. Nettina. 2001 : 248). Universitas Pembangunan Nasional,
Veteran. pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar